Kamis, 14 Oktober 2010

Respek...

Respek artinya menghargai, menghormati, segan, apa yang ingin saya tulis dengan respek adalah karena hilangnya kesadarn kita untuk lebih menghargai, segan, dan menghormati alam ataupun mahluk hidup lain termasuk manusia. Ketika rasa respek sudah hilang maka yang terjadi adalah ketidakharmonisan yang tidak selaras serasi seimbang. sebagai contoh ketika kita tidak respek terhadap tetangga kita, orang tua kita maka akan terjadi ketidakharmonisan dalam hubungan kita sesama manusia. Tetangga kita akan menjauhi kita begitupun dengan orang tua kita yang tidak akan lagi menyayangi kita. Jika konteks respek ini dikaitkan dengan alam maka ketidak respekan kita terhadap alam akan menuai dampak yang cukup besar, seperti bencana alam, ketidak seimbangan iklim, cuaca yang ekstrim dan yang lebih parah adalah terjadinya bencana kemanusiaan seperti kekeringan, kesulitan mendapatkan air bersih dan sebagainya.

Jika kita ingin dihargai, maka belajarlah menghargai orang lain. Ketika kita respek kepada tetangga ataupun orang tua kita maka balasan dari sikap respek kita itu adalah kasih sayang orang tua atau tetangga kepada kita, sehingga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat maupun hubungan orang tua dan anak akan selaras serasi seimbang. Kalau situasi seperti ini terjalin niscaya hidup kita akan lebih bahagia aman tenang dan damai. Begitupun dengan alam ketika kita respek dengan alam maka alam akan memberikan kasih sayangnya kepada kita, bisa dalam wujud panen yang besar, air bersih yang melimpah, udara yang bersih dan sejuk, tanah yang subur, alam yang hijau dan indah, sungai yang jernih dan masih banyak lagi manfaat yang alam akan berikan kepada kita. Ya Allah mudah - mudahan hamba ini ada seorang yang selalu respek, dan menjaga amanah mu karena kami inginkan keberkahan dan ridho - MU amin.

Selasa, 28 September 2010

El nino dan La nina melanda Indonesia

Akhir - akhir ini Indonesia, khususnya pulau jawa dan sekitarnya sedang mengalami musim yang aneh. Menurut yang mendalami ilmu perikliman hal ini terjadi karen adanya el nino dan la nina. Nah, apa itu binatang El nino dan La nina ini, setelah daku search lewat mbah guuggle El-Nino, menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian nama El-Nino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan sebagai “anak lelaki”. Di kemudian hari para ahli juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak perempuan” (oseanografi.blogspot.com., 2005). Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun.

El-Nino akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal.

Kepala Bidang Klimatologi dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Endro Santoso mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah perairan Indonesia masih hangat. Peningkatan suhu antara 0,5 dan 1,3 derajat celsius.

”Menghangatnya suhu muka laut menyebabkan tingginya penguapan sehingga banyak terbentuk awan hujan yang intensif,” ujarnya. Kondisi ini terpantau sejak bulan lalu.

Sementara itu, pengaruh El Nino—menghangatnya suhu muka laut di sebelah timur ekuator Pasifik—yang terjadi sejak medio tahun lalu sekarang tidak terpantau lagi. Suhu muka laut saat ini dalam kondisi normal.

”Proses penurunan suhu telah terlihat sejak Februari. El Nino meluruh sekitar akhir Mei dan awal Juni, bahkan sekarang ada kecenderungan La Nina,” ujar Endro. Kebalikan dengan El Nino, saat fenomena La Nina, suhu muka laut di barat wilayah khatulistiwa Pasifik mendingin.

Mendinginnya suhu muka laut menimbulkan tekanan udara yang tinggi. Sebaliknya, Indonesia yang berada di timur Pasifik mengalami tekanan udara yang rendah akibat menghangatnya suhu muka laut di sekitarnya. ”Kondisi ini menyebabkan massa udara dari barat Pasifik tengah masuk ke wilayah Indonesia sehingga terjadi konvergensi massa udara yang intensif. Kecenderungan ini telah terjadi sejak masa awal kemarau,” kata Endro.

”Di Jawa masih akan terjadi curah hujan sporadis dengan intensitas tinggi, tetapi berlangsung singkat,” ujarnya. Adapun wilayah di Sumatera yang akan mengalami cuaca yang sama, antara lain, adalah Sumatera bagian utara dan Bangka atau Pekan Baru bagian utara, sedangkan yang mulai kurang hujan adalah Bengkulu dan Lampung.

Endro memprakirakan, musim kemarau hingga Juli masih cenderung basah. ”Untuk mengetahui kondisi musim pada Agustus dan berikutnya, harus dipantau kecenderungan gejala La Nina, menguat atau melemah. Bila menguat, Indonesia akan mengalami musim kemarau basah,” ujarnya (disadur dari sains kompas.com).


Kamis, 16 September 2010

Citarum, Lokasi Paling Tercemar di Dunia..!!!

Sungai yang bermata air di Gunung Wayang (1.700 m dari muka laut) merupakan sungai yang cukup panjang di Pulau Jawa (269 km) dan mempunyai DAS seluas 6.080 km2. Namun seiring dengan peningkatan jumlah populasi penduduk di Jawa Barat khususnya populasi penduduk yang dilewati oleh sungai citarum, ternyata berdampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya alam yang ada di sungai citarum. Bahkan julukan kloset (wc) terpanjang di dunia di sematkan kepada sungai citarum, padahal eksistensi sungai citarum lebih dulu ada sebelum manusia menempati bantaran sungai citarum sebagai permukiman ataupun tempat usaha mencari sesuap nasi. Sungguh suatu ironi yang cukup membuat hati menjadi galau ketika keberadaan sungai citarum yang selama ini memberikan manfaat yang cukup besar tidak hanya bagi manusia tetapi juga mahluk hidup lainnya saat ini tercemar karena ulah manusia dengan berbagai alasan klise yang melatarbelakanginya, mulai dari urusan perut, kurang peka nya kita terhadap alam sampai karena mungkin memang masyarakat kita sudah acuh tak acuh dan masa bodoh dengan pencemaran lingkungan yang terjadi.

Dalam suatu situs online, tepatnya Huffington Post yang di sadur ulang oleh republika online disebutkan sungai citarum bandung jawa barat termasuk kedalam Sembilan lokasi paling tercemar di dunia. Berikut Sembilan tempat paling tercemar di dunia :

Los Angeles. Menurut Asosiasi Paru-Paru Amerika, Los Angeles adalah kota dengan pencemaran ozon terparah di AS. Tahun lalu kadar rata-rata ozon di kota itu mengalami tingkat terburuk dibanding kota di AS mana pun dan rata-rata partikel cemaran sangat tinggi alias berada di sepuluh terbawah di dunia. Los Angeles mungkin dipandang sebagai kota terkenal, namun ia memiliki masalah sangat pelik. Dewan Sumber Daya Udara lokal memperkirakan polusi udara kota itu telah menyebabkan 9.200 kematian prematur setiap tahun di California.

Delta Niger, Nigera.
Dengan lebih dari 6.800 insiden luapan minyak, atau 300 kejadian saban tahun, satu muntahan minyak perhari dan 9 hingga 13 juta barel minyak tumpah selama 50 tahun, Niger Delta tetaplah menyandang predikat lokasi paling tercemar minyak di planet ini.

Akibat kerusakan pemipaan dan kontaminasi minyak terus menerus, kawasan bakau, sungai dan kehidupan liar di Delta itu sepenuhnya mengalami kehancuran. Amerika Serikat menyumbang delapan persen pencemaran minyak itu di Ngeria. Maklum saja, Nigeria adalah pemasok minyak untuk AS, terbesar kelima. Shell menyatakan 90 persen tumpahan minyak disebabkan oleh pencoleng militan yang mengakses pipa-pipa minyak untuk mencuri.

Greater London, Inggris. Greater London, atau London Besar telah mengalami sebagian polusi udara terburuk di dunia sebagai hasil dari gas buang kendaran, pabrik, pertanian dan polusi rumah tangga. Angka harapan hidup warga Inggris berkurang hingga 9 tahun akibat polusi udara buruk. Inggris dianggap sebagai negara Eropa penghasil nitrogen oksida terbesar, memaparkan pada 1,5 juta orang terhadap polusi berkadar tidak aman. Menurut laporan dari Parlemen Inggris, 50 ribu orang mengalami kematian dini tiap tahun akibat polusi ulah manusia itu.

Dzerzhinsk, Rusia. Antara 1930 dan 1998, Dzerzhink adalah situs pembuangan bagi 300 ribu ton sampah kimia yang tidak ditangani secara aman. Sekitar 300 ribu orang terkena dampak dari polusi racun dan kimiawi yang dihasilkan lingkungan, seperti gas sarin dan VX. Polusi tingkat parah itu adalah hasil dari pembuatan senjata kimiawi pabrikan era Perang Dingin. Menurut Mother Nature Network, pada 2003, angka kematian kota itu melewati angka kelahiran, mencapai 260 persen.

Greater Phoenix, Amerik Serikat (AS).
Kawasan Phoenix-Mesa-Scottsdale didaulat sebagai tempat terburuk di AS pada atas cemaran partikel bulat sangat parah, terdiri dari kandungan campuran debu, soot dan aerosol. Kawasan di negara bagian Arizona ini mengalami polusi akibat partikel bulat setiap jam, setiap hari pada saban tahun!

Sungai Citarum.
Di Indonesia sungai ini memang sudah dianggap sebagai sungai paling tercemar. Tapi siapa sangka sungai yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat Indonesia, ditahbiskan Huffpost sebagai salah satu tuan rumah polutan terburuk di planet bumi. Fakta yang menyedihkan, dengan sekitar 5 juta penduduk tinggal di dekat sungai, Citarum tetap menjadi sumber utama air bagi kebutuhan hidup sehari-hari.

La Oroya Peru
. Perusahaan penambangan dan peleburan bijih logam, Doe Run Peru, telah lama mencemari kawasan la Oraya. Lebih dari 35 ribu penduduk La Oroya terkena dampak langsung pencemaran zinc, timbal, tembaga, timah dan belerang dioksida dari proses produksi perusahaan tersebut. Menurut Time, 99 persen anak-anak di kota tambang itu memiliki darah dengan kadar logam yang melewati ambang batas normal. Sudah sejak 1922, kota di Pegunungan Andes, Peru itu tercemari oleh aktivitas penambangan.

Danau Karachay, Rusia. Wilayah ini memang sudah dianggap sebagai lokasi paling tercemar di Planet Bumi. Lokasi produksi senjata nuklir Rusia ini berubah menjadi lokasi pembuangan sampah nuklir yang kini telah menumpuk 120 juta curri radiokatif. Fakta yang tak mungkin lagi dibantah.

Tingkat radiasi yang dihasilkan kawasan itu sebanding dengan dosis mematikan meski hanya dalam satu jam terpapar. Menurut NRDC, sampah itu juga setara dengan buangan dari semua tangki sampah di Reservasi Hanford Washington. Bentuk sesungguhnya kejahatan pencemaran itu terhadap lingkungan adalah, sampah radioaktif juga menyusup ke pasokan air tanah wilayah tersebut.